Halaman
73
Seni Budaya
Alur Pembelajaran
Pada Bab 5 ini, peserta didik diharapkan:
1.
Men
deskripsikan karya tari berdasarkan fungsi tari,
simbol, jenis dan konsep tari tradisional
2.
Men
gidentifikasikan karya tari berdasarkan fungsi tari,
simbol, jenis dan konsep tari tradisional
3.
Me
lakukan eksplorasi karya tari berdasarkan fungsi
tari, simbol, jenis dan konsep tari tradisional
4.
Me
lakukan asosiasi karya tari berdasarkan fungsi tari,
simbol, jenis dan konsep tari tradisional
5.
Men
gomunikasikan karya tari berdasarkan fungsi tari,
simbol, jenis dan konsep tari tradisional
Analisis dan Eksplorasi
Karya Tari Tradisional
BAB
5
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
74
Semester 1
Aktivitas Mengamati:
Di pelajaran yang lalu kalian sudah mengamati tari tradisional di Indonesia.
Banyak sekali ragam, dan jenisnya bukan? Apabila kita bandingkan dengan jumlah
bahasa daerah yang terdapat di Indonesia yaitu sekitar 446 bahasa, artinya di
Indonesia terdapat 446 etnis. Bayangkan, apabila di etnis Sunda saja terdapat 5
(lima) genre/rumpun tari, maka tak terbilang banyaknya tari-tarian di Indonesia.
Penelitian James Brandon (1970) menyimpulkan bahwa 50% seni Asia Tenggara
terdapat di Indonesia. Nah, berapa banyak yang kalian tahu mengenai tari di
daerah lingkunganmu atau daerah lainnya? Mari kita amati fungsi tari pada
gambar tari tradisional di bawah ini.
Sumber: journalbali.com dari Bali
Gambar 5.1
Tari Baris Gede
Sumber: Suthamazz.blogspot.com
Gambar 5.2
Tari Tayub di Nganjuk
Sumber: acehtourismagency.blogspot.com
Gambar 5.3
Tari Saman dari Aceh
75
Seni Budaya
A.
Fungsi Tari
Un
tuk mengamati tari-tarian tradisional, ada beberapa cara,
salah satunya dipandang dari fungsinya. Soedarsono (1998),
membagi fungsi tari atas dasar:
1.
Pen
gamatan terhadap tari yang berfungsi sebagai upacara
Tari yang berfungsi sebagai upacara, apabila tari tersebut
memiliki ciri: dipertunjukan pada waktu terpilih, tempat terpilih,
penari terpilih, dan disertai sesajian.
Dalam hal ini kalian bisa mengamati tari-tari yang ada di
daerah sekitar lingkunganmu atau daerah lainnya. Bagi siswa
yang berada di Bali, tentunya tidak akan sulit menemukan
tari-tari tersebut, bukan! Hampir semua tari yang digunakan
untuk acara keaagamaan memiliki fungsi upacara. Bagi siswa
yang berada Yogyakarta atau Surakarta, kalian tentu mengenal
Format Diskusi Hasil Pengamatan Gerak Tari
Nama Anggota
:
Na
ma Tarian yang diamati
:
Ha
ri/tanggal pengamatan
:
No.
Aspek yang diamati
Uraian Hasil Pengamatan
1.
Fungsi tari sebagai upacara
2.
Fungsi tari sebagai hiburan pribadi
3.
Fungsi tari sebagai penyajian estetis
Aktivitas Menanyakan
Setelah mengamati pertunjukan tari dari sumber lain seperti internet, menonton
pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar lainnya, kamu dapat melakukan
diskusi dengan teman.
1.
Ben
tuklah kelompok diskusi 2 sampai 4 orang.
2.
Pi
lihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi.
3.
Un
tuk memudahkan mencatat hasil diskusi, gunakanlah tabel yang tersedia
dan kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan.
Aktivitas Mengasosiasi
1.
Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati fungsi tari, bacalah
k
onsep tentang fungsi tari, simbol tari, jenis dan nilai tari.
2.
Ka
mu dapat memperkaya dengan mencari materi dari sumber belajar lainnya.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
76
Semester 1
tari Bedhaya dan tari Serimpi yang digelar di keraton pada
setiap upacara penting, yang digelar pada waktu, tempat, dan
penari terpilih.
Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh tari yang
berfungsi sebagai upacara.
Sumber: http://chrevie.wordpress.com
Gambar 5.4
Tari Hudoq dari
Kalimantan pada upacara untuk
kematian
2.
Pengamatan terhadap tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi
T
ari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi, memiliki ciri
gerak yang spontan. Pernahkah kalian menyaksikan orang
menari dengan gerak spontan seperti itu? Betul, sekali jika kalian
menyatakan orang yang sedang ramai-ramai menari diiringi
musik dangdut sebagai menari untuk hiburan pribadi. Dari
pengamatan kalian, mengapa mereka menari secara spontan?
Sekali lagi kalian benar, bahwa pada intinya tari yang berfungsi
sebagai hiburan pribadi ini dilakukan untuk kesenangan sendiri
atau kegembiraan yang sesaat.
Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh tari yang
berfungsi sebagai hiburan pribadi.
Sumber: http://www.inspirasinusantara.com
Gambar 5.5
Tari Tayub di Blora
77
Seni Budaya
3.
Pengamatan terhadap tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis
T
ari yang berfungsi sebagai penyajian estetis, adalah tari yang
disiapkan untuk dipertunjukan. Apakah kalian pernah menonton
pertunjukan tari di gedung pertunjukan atau televisi? Sudah tentu
sering sekali menonton pertunjukan seperti itu, ya...! Banyak
sekali pergelaran tari sebagai penyajian estetis itu. Menurut
kalian, bagaimana cara penari agar terlihat kompak, serempak,
hapal gerakan, sesuai dengan iringannya? Tentu saja latihan
yang intens dengan sesama penari dan juga menyesuaikannya
dengan musik pengiringnya.
B.
Simbol Tari
1.
Men
gamati simbol dalam gerak
Sekarang kalian perhatikan gambar di bawah ini!
Sumber: Buku Indonesia Indah 7 (1996, hal. 5)
Gambar 5.7
Gerak Memanah dalam tari Beksa (Kalimantan
Selatan)
Sumber: www.youtube.
com
Gambar 5.6
Tari Piring
dari Sumatera
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
78
Semester 1
Gerak tari memanah dalam tari Beksa Panah dari Kalimantan
Selatan. Gerak ini memiliki kesamaan antara gerak dalam tari dengan
gerak yang sebenarnya, atau dengan kata lain gerak memanah pada
tari Beksa Panah meniru dari gerak memanah. Dengan demikian
maka gerak ini memiliki simbol gerak bermakna.
Selanjutnya coba amati gerak di bawah ini. Bagaimana gerak
ini dilakukan. Apakah gerak ini memiliki kemiripan dengan gerak
sehari-hari. Apakah gerak ini memiliki arti? Bagaimana kesan
kalian melihat selendang yang melayang.
Gerak ini bernama
alung soder
dalam tari Kandagan dari Jawa
Barat.
Alung soder
pada tari Kandagan merupakan ciri khas pada
tari tersebut yang dilakukan untuk keperluan estetis tari dan tidak
terkait dengan gerak sehari-hari. Dengan demikian, maka gerak
alung soder
adalah gerak murni.
Sumber: Buku Indonesia Indah 7 (hal. 234)
Gambar 5.8
Gerak
alung soder
dalam tari Kandagan
(Sunda)
79
Seni Budaya
Perhatikan gambar berikut. Bagaimana menurut kalian, apakah
gerak ini diam di tempat. Apakah gerak ini memiliki keterhubungan
dengan gerak sehari-hari. Bagaimana bentuk busana para penari
yang sedang bergerak.
Tari Darwis ini yang dilakukan oleh sekelompok penari yang
berputar-putar sepanjang waktu tari. Gerakannya yang berputar
sambil berpindah tempat, maka gerak ini adalah gerak berpindah
tempat.
2.
Me
ngamati simbol dalam busana
Coba kalian perhatikan gambar di bawah ini. Bagaimana
desain busana penari tersebut.Bagaimana busana bagian atas penari
tersebut. Kesan apa yang kalian peroleh dari mengamati busana
penari tersebut? Betul para penari menggunakan busana yang
memberi kesan pada penampilan seseorang dengan status tertentu
(
status display
)/simbol status.
Sumber: pangauban-ibing.
blogspot.com
Gambar 5.10
Tari Gawil
(Sunda)
Sumber: Dok. Pribadi:
Hari Tari Internasional
2012
Gambar 5.9
Tari Darwis
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
80
Semester 1
Sumber: Tesis Anis Sujana, UGM 1993
Gambar 5.11
Tari Gawil (Sunda) yang ditampilkan oleh
seorang bangsawan Sunda di masa lalu
Coba perhatikan penutup kepala, busana dengan
tanda pangkat, warna baju dan hiasan itu
merupakan
status display
.
Sumber: agungpranoto.
blogspot.com
Gambar 5.12
Ta r i
Dolalak dari Jawa
Tengah
Tari ini adalah tari Gawil dari
Jawa Barat: Busama yang
dipakai penari adalah jenis
busana bangsawan Sunda
pada abad 19. Simbol status
kebangsawanan diperoleh
dari motif, kain, model jas
dan tutup kepala, serta
asesoris busana (kalung
rantai dan kancing mas)
yang hanya dipakai oleh
kalangan bangsawan Sunda.
81
Seni Budaya
Perhatikan gambar di bawah ini. Apa perbedaan antara
penampilan kedua topeng ini.
Sumber: m.kidnesia.com
Gambar 5.13
Topeng
Betawi
Sumber: ulieuyul.blogspot.
com
Gambar 5.14
Topeng Klana
Cirebon
Dari gambar topeng 5.13 dan gambar 5.14 terlihat oleh kalian
bahwa garis alis, garis mata, garis mulut dan hidung pada wajah
topeng maupun warnanya berbeda. Perbedaan tersebut sangat
mencolok memberikan kesan yang berbeda dari dua karakter topeng
yang berbeda. Topeng warna putih memberi kesan manusia yang
santun, berbudi. Sangat berbeda dengan topeng warna merah yang
memberi kesan karakter manusia pemarah atau angkara murka.
Oleh karena itu topeng sebagai busana penutup wajah memiliki
simbol karakter.
Perhatikan
warna
topeng,
garis mata,
garis alis,
hidung
dan garis
mulut. Apa
kesanmu
tatkala
melihat
topeng-
topeng
tersebut?
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
82
Semester 1
C.
Jenis Tari
Jeni
s tari tradisional di Indonesia bisa diamati dari bagaimana
tari tersebut ditampilkan. Tari yang ditampilkan seorang penari,
tentu saja kita sebut sebagai tari tunggal. Kalian tahu kan tari
wayang Gatotkaca, tari topeng Cirebon yang selalu ditampilkan
secara perorangan? Tari Gatotkaca menarikan seorang tokoh
pewayangan. Tari Klana dalam topeng Cirebon menarikan tokoh
Klana dalam ceritera Panji. Lalu bagaimana menurutmu, apabila
tari Gatotkaca atau tari topeng Klana yang berkonsep tari tunggal
tersebut ditampilkan oleh banyak penari? Benar sekali, tari tersebut
tetap disebut tari tunggal.
1.
Me
ngamati tari tradisional yang ditampilkan oleh seorang
penari
Sumber: alfinfaridatul08.blogspot.com
Gambar 5.15
Tari Ngremo dari Jawa Timur
Sumber: aldiriandana.blogspot.com
Gambar 5.16
Tari Kancet dari Kalimantan Timur
2.
Mengamati tari tradisional yang ditampilkan secara
b
erpasangan
Tari berpasangan sesuai dengan namanya ditampilkan
oleh dua orang penari, yang gerakannya saling isi mengisi.
Bagaimana menurut kalian, apakah tari perang bisa disebut
tari berpasangan? Benar sekali karena harus dilakukan oleh
dua orang yang interaktif saling merespon. Akan tetapi seperti
halnya tari tunggal yang bisa ditampilkan secara berkelompok,
begitu pula tari berpasangan bisa ditampilkan secara kelompok
dalam jumlah genap, contoh 4 orang penari (dua pasang).
83
Seni Budaya
Sumber: www.koran
sindo.com
Gambar 5.17
Tari Serimpi Pandelori
ditampilkan oleh empat orang penari
dengan konsep tari berpasangan (dua
pasang)
Sumber: blog.djarumbeasiswaplus.org
Gambar 5.18
Interaksi dalamTari
Serampang Dua belas dari Sumatera
3.
Mengamati tari tradisional yang ditampilkan secara kelompok
Sumber: jogjanews.com
Gambar 5.19
Tari Bedhaya dari Yogyakarta
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
84
Semester 1
Sumber: id.wikipedia.org
Gambar 5.20
Tari Anak
Perdamaian dari Papua
D.
Konsep Tari Tradisional
1.
Me
ngamati konsep tari tradisional
a.
Men
gamati konsep tari tradisional klasik
Konsep tari tradisional dalam tari tradisional klasik memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
•
Tari yang hidup di lingkungan keraton.
•
Gerak-gerak tarinya memiliki pakem (aturan) tertentu
mengikuti aturan yang berada di keraton.
•
Memiliki keindahan mengikuti aturan keraton.
•
Ruang, tenaga dan waktu memiliki standar keraton.
•
Diketahui penciptanya
Contoh tari tradisional klasik: Tari Serimpi, Tari Bedhaya,
Tari Beksan Lawung, Tari Pakarena, Tari Legong Kraton, dll.
b.
Men
gamati konsep tari tradisional kerakyatan
•
Tari yang hidup di lingkungan rakyat yang sifatnya komunal
•
Memiliki nilai yang berpijak pada tradisi setempat
•
Ruang, tenaga dan waktu mengikuti standar tradisi
setempat.
•
Terkadang memiliki kekuatan magis ritus tertentu
•
Diselenggarakan sebagai pengikat solidaritas masyarakat
dalam upacara komunal.
•
Tidak diketahui penciptanya
Contoh tari tradisional kerakyatan: Sintren, Sisingaan,
Ronggeng Gunung, Ronggeng Ketuk, Seblang dll.
85
Seni Budaya
Sumber: galuhrahayujogya.wordpress.com
Gambar 5.21
Tari Ronggeng Gunung dari Ciamis
diselenggarakan untuk upacara kesuburan desa
Sumber: www.tabloidcleopatra.com
Gambar 5.22
Tari Seblang dari Banyuwangi
diselenggarakan untuk upacara ritual kesuburan
Aktivitas Mengomunikasikan
1.
Kamu telah melakukan aktivitas pembelajaran evaluasi tari dengan mengamati,
m
engidentifikasi fungsi, simbol, jenis dankonsep tari tradisional.
2.
Bu
at tulisan tentang membandingkan konsep tari klasik dan tari rakyat dari
daerahmu.
3.
Tu
lisan maksimum 50 kata berdasarkan hasil pengamatan tari dari daerah lain.
Aktivitas Mengeksplorasi
1.
Amati satu tarian kemudian analisis berdasarkan fungsi tari, simbol, jenis
d
an konsep tari tradisional yang ada di daerahmu dan lingkungan sekitarmu.
2.
Se
lanjutnya kamu kembangkan dan rangkaikan gerak-gerak dalam tari tersebut
menurut kreasimu.
3.
Ben
tuklah kelompok kemudian diskusikan.
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
86
Semester 1
E.
Uji Kompetensi
1.
Uji K
ompetensi Penampilan
Kamu telah mengetahui dan memahami cara mengeksplorasi
karya tari tradisional. Lakukan gerak tari secara berkelompok,
secara rampak berdasarkan gerak yang kamu pilih.
Berikan penilaian secara bergantian dengan menggunakan
table berikut ini! (penilaian bermain secara berkelompok).
No.
Aspek yang dinilai
Skor Penilaian
A
B
C
D
86 – 100
76 - 85
66 - 75
56 – 65
1.
Ekplorasi gerak tari yang berfungsi
sebagai upacara
2.
Ekplorasi gerak tari yang berfungsi
sebagai hiburan pribadi
3.
Ekplorasi gerak tari yang berfungsi
sebagai penyajian estetis
4.
Eksplorasi gerak tari yang memiliki
konsep tradisional klasik
5.
Eksplorasi gerak tari yang memiliki
konsep tradisional kerakyatan
Keterangan:
A.
Ji
ka gerakan yang dilakukan > 5 gerakan
B.
Ji
ka gerakan yang dilakukan 3 – 4 gerakan
C.
Ji
ka gerakan yang dilakukan 2 gerakan
D.
Ji
ka gerakan yang dilakukan 1 gerakan
2.
Uji K
ompetensi Sikap
Uraikan pendapatmu secara singkat dan jelas pada butir
pertanyaan berikut!
a.
Me
mbandingkan jenis tari tradisional dari daerah lingkungan
siswa dengan daerah lain
b.
Mem
bandingkan fungsi tari tradisional
c.
Men
genal tari dari daerah lingkungan siswa dengan daerah
lain
d.
Mem
bandingkan simbol dalam gerak dan busana tari
tradisional dari daerah lingkungan siswa dengan daerah lain
87
Seni Budaya
Rangkuman
•
Fungsi tari di Indonesia: sebagai upacara, hiburan pribadi dan penyajian estetis.
•
Simbol dalam tari bisa dilihat dari gerak (bermakna, murni, berpindah) dan
busananya (simbol status dan simbol karakter).
•
Jenis tari di Indonesia ditampilkan secara: tunggal, berpasangan dan kelompok.
Refleksi
Keindahan dan keberagaman tari tradisional Indonesia tiada tandingannya,
sangat membanggakan dan mengagumkan yang senantiasa harus dijaga sebagai
pemersatu bangsa Indonesia.